kikichemist.blogspot.com,- Negara Indonesia memiliki beragam suku budaya, dari beragam budaya tersebut muncullah berbagai macam kuliner yang enak dan unik, banyak sekali makanan khas dari masing-masing daerah di Indonesia.
Salah satunya adalah kue putu bambu yang telah melegenda dan menghiasi dunia kuliner di Indonesia sejak dahulu. Kue yang satu ini terbuat dari bahan-bahan sederhana.
Namun, ciri khasnya yang mengeluarkan bunyi melengking ketika dikukus menjadi keunikan sendiri, bikin terngiang-ngiang. Mau tau apa aja fakta unik dari kue satu ini? Yuk simak ulasan berikut.
Berbunyi Melengking
Fakta pertama dari kue ini adalah ciri khasnya yang ketika dimasak mengeluarkan bunyi seperti suitan. Dulu, ketika kami ingin membeli putu bambu, kami selalu menunggu suara suitan yang khas terdengar.
Ketika suara itu terdengar, langsung bisa dipastikan kalau penjual putu bambu udah dekat dan kami buru-buru ambil uang untuk segera membelinya. Saya sendiri termasuk penggemar berat putu bambu dahulu.
Nah, ternyata bunyi suitan uap yang keluar dari proses memasak putu bambu memang dijadikan sebagai alat promosi bagi para penjual putu bambu.
Mereka gak perlu pakai alat yang aneh-aneh, orang-orang udah langsung pada tau kalo itu tuh penjual putu bambu. Sayangnya, di zaman sekarang terasa sulit saya menemukan putu bambu yang nikmat seperti dahulu, kangen banget sama rasanya.
Jadi, untuk kalian yang masih bisa merasakan nikmatnya putu bambu
banyak-banyak bersyukur deh.
Terbuat Dari Tepung
Beras dan Tapioka
Kue putu ini ternyata sangat sederhana. Tak perlu adonan-adonan berat seperti ketika membuat bolu atau kue lapis, kue putu ini dibuat dengan campuran tepung beras dan tapioka yang masih berupa gumpalan-gumpalan kecil.
Kalo zaman dulu, saat mau beli putu bambu, abang-abang penjualnya langsung masak putunya ditempat, saat ada yang beli baru dibuat.
Seingat
saya mereka membuatnya dengan adonan tepung dipaling bawah kemudian bagian
tengah diberi gula merah, dan ditutup lagi dengan adonan tepung tadi. Ketika matang,
kue siap dilumuri kelapa parut dan gula pasir. Hmm yummy sekali rasanya.
Dicetak Dengan
Menggunakan Cetakan Bambu
Kalau untuk mencetak bolu kita punya loyang yang dibeli di pasar, untuk memasak putu bambu ini hanya menggunakan cetakan yang terbuat dari bambu yang bolong bagian atas dan bawahnya.
Cetakan putu bambu berukuran
sekitar 5 cm, benar-benar tradisional sekali. Tapi, mungkin di zaman sekarang
sudah ada dijual cetakan putu bambu yang berbahan plastic atau aluminium. Kayaknya
kurang afdol ya kalau gak di cetak di bambu. Secara namanya juga kue putu
bambu.
Sejarah Singkat
Dilansir dari Wikipedia, kue putu bambu berawal dari kejadian “puthu” sekitar 1630 di Desa Wanamarta, Jawa Timur. Kata puthu tersebut muncul saat Ki Bayi Panurta meminta santrinya untuk menyediakan hidangan pagi.
Dari hidangan
tersebut terdapat puthu sebagai makanan pembuka atau camilan. Tentu tidak
banyak orang tau sejarahnya ya, melihat kue putu di depan mata saja pasti sudah
langsung disantap. Masalah sejarah nomor kesekian.
Nah, itulah sekilas tentang kue putu bambu yang sangat legendaris. Cukup banyak makanan tradisional Indonesia yang unik dan nikmat.
Sayangnya, saat ini makanan-makanan tradisional itu terlah tergeser dengan semakin banyaknya varian makanan modern yang lebih digandrungi anak-anak muda. Penjual makanan tradisional pun turut mengganti dagangannya demi mengikuti selera pasar.
Kita sebagai rakyat Indonesia sudah sepatutnya melestarikan warisan nenek moyang. Yuk lestarikan lagi makanan tradisional kita biar bisa bersaing dengan makanan-makanan barat.
Posting Komentar
Posting Komentar