kikichemist.com,- Mengunjungi alam sesekali memang perlu dilakukan, bukan hanya untuk sekadar healing. Lebih dari itu, kita juga perlu untuk tadabbur alam, mengingat kembali sang Pencipta di tengah ketenangan yang Ia berikan.
Bulan juli lalu, aku mendapat ajakan dari sekolah untuk touring bersama para guru ke Sidamanik, Siantar. Ajakan touring ini tentu menjadi salah satu solusi meredakan pikiran yang ruwet setelah memenuhi pekerjaan di sekolah. Langsung saja aku mengiyakan ajakan tersebut.
Awalnya, aku kira ajakan ini hanya ke Sidamanik saja. Ternyata target utamanya adalah tempat wisata Siantar Simalungun, Air Terjun Bah Biak.
Lokasi Pemandian Alam Bah Biak
Bah Biak adalah pemandian alam yang terletak di Desa Bah Butong, Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun.
Air terjun bah biak ini terletak di tengah-tengah kebun teh Sidamanik, dengan waktu tempuh dari Serbelawan lebih kurang 2 jam.
Tarif masuk ke tempat wisata ini adalah 10 ribu rupiah perorang dan untuk parkir motor kalau tidak salah 5 ribu rupiah.
Review Pemandian Alam Bah Biak
Setelah melalui perjalanan sekitar 2 jam dari Serbelawan, akhirnya kami sampai di Sidamanik. Udara dingin seketika menyentuh kulit, meskipun kedinginannya masih sangat rendah.
Perjalanan menuju Bah Biak ternyata tak semudah yang dibayangkan. Hanya beberapa meter lagi sampai, ternyata kami harus bertemu jalanan rusak dan berlumpur sekitar 3 meter. Sampai-sampai semua harus turun dari motor dan dibantu oleh penduduk setempat.
Setelahnya, sepeda motor kami dititipkan di tempat parkir dekat pintu masuk bah biak. Ternyata perjalanan curam tak berhenti di situ. Kami harus melalui tangga-tangga yang cukup membuat lelah, jembatan yang terlihat sudah rapuh dan anak sungai, barulah sampai ke destinasi wisata yang dituju.
Pertama kali melihat keadaan tempat wisata, rasanya surprise sekali, sama sekali berbeda dengan apa yang terbayangkan. Ternyata, air terjun yang kami kunjungi telah terkontaminasi dengan campur tangan manusia.
Pertama kali sampai di tempat ini, kami harus disambut dengan riuhnya suara bapak-bapak bernyanyi layaknya panggung yang ada di pesta-pesta, tentu ini merusak suasana alami yang seharusnya menyegarkan pikiran.
Pemandian alam ini juga tidak begitu terlihat alamiahnya, malah seperti pemandian buatan, ntah karena telah dipenuhi karet ban untuk disewa serta pondok-pondok sewa tikar dan orang yang berjualan atau bagaimana. Tapi, begitulah yang aku rasakan.
Saat itu cukup banyak pengunjung yang datang. Aku dan seorang teman yang terbiasa dengan wisata alam, mencoba melihat tempat lain yang bisa disusuri. Ada sebuah jalan masuk lain yang sangat tinggi, kami memutuskan untuk menyusurinya, dan benar saja, ternyata ada sisi lain Bah Biak yang bisa dinikmati.
Ada mesin yang naik turun dengan bunyi khasnya, sepertinya itu adalah pengendali air, tapi bukan pengendali air avatar ya wkwk.
Semakin ke atas kami semakin menemukan sisi lain air terjun bah biak ini, ternyata terdapat sungai kecil yang sangat jernih dan hanya setinggi 30 cm saja. Ketika memasukkan kaki kedalamnya, hawa dingin sungai seketika menyejukkan pikiran.
Aku punya video singkat dari Bah Biak, tapi video ini tidak menggambarkan keseluruhan lokasinya ya.
Kesimpulan
Meskipun sedikit kecewa dengan penampakan air terjunnya, ternyata masih ada sisi lain yang bisa dinikmati. Tapi, untuk penyuka kesunyian alam aku tidak merekomendasikan tempat ini ya dear.
Bagi yang hanya ingin berenang bersama keluarga membawa bocil, tempat ini bisa dijadikan pilihan karna pemandiannya tersedia untuk anak-anak.
Posting Komentar
Posting Komentar