kikichemist.com,- Belakangan, semakin banyak orang yang memilih untuk menjadi konten kreator. Menjadi konten kreator bukanlah hal yang mudah, diperlukan konsistensi dan kesabaran untuk menuai hasilnya. Banyak sekali orang yang awalnya ingin menjadi konten kreator, tapi berujung pensiun lantaran tak sanggup memenuhi konsistensi atau kesabaran yang masih kurang.
Selain dua faktor tersebut, beberapa orang juga tak lulus menjadi konten kreator karena ternyata tersita kesibukan lain atau malah kehabisan ide saat akan membuat konten. Konten kreator saat ini menjadi cara lain untuk menghasilkan cuan yang cukup menjanjikan.
Zaman sudah berubah, begitu juga kebiasaan masyarakatnya yang berubah ke dunia digital. Menjadi konten kreator tentu memiliki tantangan tersendiri, selain tantangan kedisplinan dan kesabaran, ternyata ada tantangan lain yang sudah pasti akan kita hadapi ketika menjadi konten kreator, “nitizen”.
Gabung di Komunitas NgeShortsBareng Medan
Berbekal iseng-iseng yang telah menjadi hobiku, beberapa bulan yang lalu aku tergabung dalam komunitas NgeShortsBareng yang dinaungi oleh Starhits. Ternyata, keisengan daftar kegiatan sana sini kali ini kembali berujung gabungnya aku ke dalam komunitas. Ngerasa bersyukur banget, kadang gak merencanakan apa-apa tapi Allah tau aja gitu kita lagi pengen ke mana.
Awalnya, acara NgeShortsBareng ini diadakan di salah satu hotel di Medan secara offline, tapi karena aku gak bisa menghadirinya, alhasil hanya melihat keseruan acaranya melalui live streaming youtube. Tapi ternyata, setiap yang mendaftar di acara tersebut otomatis masuk ke dalam komunitasnya.
Nah, jadi semenjak aku tergabung dalam komunitas tersebut, setiap bulannya anggota komunitas akan membuat konten sesuai dengan tren yang diberikan oleh admin.
Setiap bulan, komunitas ini juga akan mengadakan community’s day, tepatnya agenda gathering online yang diadakan secara rutin, baik nasional maupun antar kota saja. Oh iya, komunitas NgeShortsBareng ini ada di beberapa kota, karena aku adalah mantan penghuni kota Medan, maka aku tergabung dalam komunitas yang ada di Medan.
Menariknya, beberapa waktu yang lalu di community’s day nasional, kami mendapatkan materi tips dan trik PD bikin konten. Nah, dalam materi tersebut ada disinggung mengenai bagaimana menanggapi komentar negatif nitizen, lalu terjadilah pengalaman yang membuat aku cukup baper.
Pengalaman Mendapatkan "Hate Comment"
Sebenarnya, ini cukup lucu sih dan harus di senyumin aja. Jadi, seperti yang aku tuliskan di atas, beberapa waktu yang lalu, aku mengikuti gathering online yang diadakan komunitas NgeShortsBareng. Sebenarnya, temanya mengenai tips dan trik PD bikin konten, yang ternyata isi dalamnya lebih ke menghadapi nitizen.
Saat itu, aku mendengarkan materinya dengan saksama sambil bikin konten, karena ada on the spot challenge yang diadain juga. Ketika mendengarkan materi tersebut, aku ngerasa biasa aja sih, malah ngerasa materi yang disampaikan bukan buat aku, tapi buat mereka yang memang udah berkembang channel youtubenya.
Ketika disampaikan bagaimana menanggapi omongan nitizen, gak ada yang spesial karena aku ngerasa “siapalah aku”, subscriber juga baru 20-an kan, mana mungkin menghadapi nitizen yang aneh-aneh begitu, pikirku waktu itu.
Lalu, lanjut deh, aku membuat konten sesuai dengan tren yang ditetapkan komunitas, sampai beberapa waktu yang lalu, tepatnya tanggal 27 agustus 2023 saat aku sedang berada di ruangan muscab untuk pemilihan suatu organisasi, tiba-tiba banyak notifikasi yang muncul di gawai milikku.
Sebelum membuka, aku hanya melihat sekilas ada logo youtube di sana, yang biasanya jarang banget ada notif dari youtube kan, jadi aku putuskan untuk membuka gawai dan tadaa kejutaaan. Tiba-tiba saja ada salah satu dari konten yang aku upload dilirik oleh 74 ribu penonton, kaget dong aku.
Biasanya, penonton video hanya puluhan sampai ratusan, paling tinggi cuma 1.5 ribu, tiba-tiba satu konten ini melonjak. Tapi, justru disitu letak masalahnya, karena saat itu aku ngerasain gimana rasanya dapet hate comment dari nitizen.
Lucu banget, sebenarnya konten itu adalah konten yang dibuat dengan tren “hidup lagi capek-capeknya” yang sedang marak saat ini, dan itupun aku buat berdasarkan tren dari ketentuan komunitas lengkap dengan hashtagnya. Konsepnya mau becanda, tapi ternyata nitizen menanggapinya dengan cukup serius.
Beberapa komentar nitizen“Kalo capek hidup menginggoy aja mbak”“Lagi capek-capeknya malah ketemu konten loe”
Aku gak terlalu ingat komentar yang lain karena langsung dihapus saat itu wkwk. Maklumlah ya, anak baru yang tiba-tiba kena ospek pasti gak bisa nerima perlakuan nitizen. Saat itu aku baru sadar, ternyata aku juga bisa kena hate comment ya, padahal channel itu masih sangat kecil, tapi ternyata semua konten kreator memiliki kesempatan yang sama untuk merasakan hate comment wkwk.
Meskipun aku pernah juga mendapatkan hate comment bahkan di akun instagram yang berisi pengetahuan islam, tapi kayaknya nitizen youtube lebih galak-galak hahaha. Ini nih video short yang di hate comment oleh nitizen. Mungkin, kalian bisa menilainya. Kali aja kontennya memang nyebelin meskipun niatnya bercanda, aku terima banget masukan dari kalian.
Tips dan Trik PD Bikin Konten
Berhubung setiap konten kreator punya kesempatan yang sama untuk mendapat komentar negatif nitizen, tentu hal itu bisa membuat kita down dan berujung gak mau bikin konten lagi, jangan sampai begitu ya dear.
Jadi, karena sebelumnya aku telah mendapatkan materi dari kak Way saat gathering online mengenai nitizen, aku jadi lebih tenang saat ini dan semakin menyadari kalo ya memang itu adalah resiko dari konten kreator, kalo gak mau menghadapinya ya habis sudah. Dan, kayaknya aku harus nerapin materinya kak Way biar gak baper haha.
Bagi kalian yang ingin menjadi konten kreator atau yang saat ini sedang berjuang, mari kita berjuang bersama (ceilehh). Kali ini aku bakalan kasih cuplikan materi yang disampaikan ka Way beberapa waktu lalu.
Jadi, kata kak Way ada 6 tips dan trik yang bisa kita gunakan saat membuat konten, apa aja sih? Yuk disimak dear!
1. Ekspresif
Ketika membuat sebuah konten, usahakan untuk membuatnya dengan wajah yang ekspresif, jika pun konten yang kita buat tidak memperlihatkan wajah, silakan buat voice over yang ekspresif. Artinya, usahakan agar intonasi suara terkesan ekspresif, atau bisa ditambahkan emoji, sehingga dengan begitu akan menghindarkan kesan “sotoy“.
Kenapa harus begitu?
Yang pertama agar konten menjadi lebih menarik, kedua agar memberikan kesan approachable, ketiga adalah untuk menghindari adanya multi-tafsir oleh nitizen dari penyampaian kita.
2. Aminin subjektifitas
Maksud dari aminin subjektifitas adalah, kalau konten yang kita buat itu subjektif, maka silakan sampaikan dalam konten tersebut, misalnya menurut aku.., berdasarkan pengalamanku.., atau sedikit cerita.. .
Dengan begitu, kita akan terhindar dari hitam-putih, dan benar salahnya.
3. Pilihan Kata yang Cari Aman
Gunakanlah bahasa yang “cari aman”, silakan gunakan pembaaan yang diplomatis, terutama untuk topic yang belum terlalu kita kuasai. Perhatikan juga konteksnya dan selalu gunakan pilihan bahasa yang tepat, dengan penggunaan bahasa yang tepat, kita akan terlihat lebih terbuka dengan sanggahan.
4. Arahkan ke Hal Subjektif
Untuk menghindari perdebatan salah benar, jangan membuat CTA (Call to Action) yang mengundang jawaban saklek, tapi mintalah masukan dari audiens dengan koreksi, saran, masukan atau tukar pikiran.
5. Unpopular opinion + Argumen + CTA Diskusi
Terkhusus konten yang mengandung opini pribadi berbeda dengan kebanyakan masyarakat, berikanlah argument yang solid dan tutup dengan ajakan diskusi. Kalau sudah masuk ke ranah diskusi, maka tidak ada istilah terlalu salah ataupun terlalu benar.
6. Jangan Terburu-Buru Merespon Kabar
Hal ini berlaku saat membuat konten, merespon, ataupun membalas komentar. Pikirkan baik-baik pilihan kata sebelum mengirim balasan, jangan sampai kita terpancing emosi saat membalas komentar dan hindari penggunaan kata yang membuat penonton salah tangkap dan tetaplah membuat diskusi dengan audience kamu.
Begitulah kita, tak pernah selalu benar atau selalu salah di mata orang lain. Kita yang ingin tampil di hadapan publik, maka harus siap dengan segala konsekuensinya. Maka dari itu, tetaplah berproses ya dear, dan jangan lupa untuk menerapkan tipsnya biar tetap aman wkwk. Oke, see you next time.
Asyik ya kalo ada komunitasnya gitu. Membuat konten jadi lebih semangat. Terima kasih tips dan trik-nya ya kak....
BalasHapusWah berhasil nih acaranya sampe kakak bisa bikin postingan yg mengundang hate comment..wkwkwk.. maaf kak.. sy bilang malah itu berhasil .. sy jg ada post YT view terbanyal 30an rb..dan ada hate comment jg..saya biarin aja kak.. emang netijen YT kalo komen lebih ngeri hehehe
BalasHapusresiko jadi konten creator mbak, pasti ada aja haternya, tergantung gimana kitanya menyikapi mbak. tapi keren ada komunitasnya makin semangatt bikin konten.
BalasHapusluar biasa memang dengan short semua info menarik bisa direkam seketika di 15 detik hingga 60 detik, video youtube aku banyak sumbang follower dari short lho kak
BalasHapus